
Kades Embalut, Yahya.
Aksaramedia.com, KUTAI KARTANEGARA – Terhambatnya pengembangan BUMDes di Desa Embalut menjadi sorotan tajam Kepala Desa Yahya. Prosedur birokrasi di tingkat kabupaten dinilai menjadi batu sandungan dalam mewujudkan ekonomi desa yang mandiri dan produktif.
Pemerintah Desa Embalut, Kukar, mengaku frustrasi dengan lambatnya birokrasi dalam pengembangan unit usaha desa. Salah satu kasus yang disorot adalah tertundanya pengadaan dispenser untuk Pertades.
“Salah satu contohnya adalah pengadaan dispenser untuk Pertades yang sampai sekarang terhambat. Prosesnya begitu panjang dan belum ada kejelasan, bahkan ada kekhawatiran terkait penggunaan dananya,” kata Yahya.
Program pengembangan keramba ikan juga belum berjalan optimal karena minimnya dukungan dari tingkat kecamatan. Padahal, potensi keuntungannya cukup menjanjikan.
“Saya melihat potensi usaha yang bisa dikembangkan melalui BUMDes, tapi dukungan dari pemangku kebijakan di tingkat lebih tinggi masih minim,” ujar Yahya.
Yahya menekankan bahwa dana desa seharusnya difokuskan untuk usaha produktif, bukan sekadar belanja rutin yang tak berdampak luas bagi ekonomi warga.
“Kami ingin BUMDes ini benar-benar menjadi badan usaha yang bisa membangun ekonomi desa, bukan sekadar nama tanpa fungsi yang jelas,” tegasnya.
Ia berencana menyampaikan laporan resmi kepada pemerintah daerah agar kendala birokrasi segera ditindaklanjuti, demi pengelolaan BUMDes yang transparan dan berdampak nyata. (ADV Diskominfo KUKAR)