
Pertanian Desa di Kecamatan Sebulu.
Aksaramedia.com, KUTAI KARTANEGARA – Meski menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Sebulu, sektor pertanian dan perkebunan belum sepenuhnya optimal. Rendahnya infrastruktur dan akses pasar menjadi hambatan utama yang perlu segera diatasi.
Kasi Kesra Kecamatan Sebulu, Nurul Yakin, mengungkapkan bahwa mayoritas warga masih mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan, terutama kelapa sawit, untuk mencukupi kebutuhan ekonomi.
“Pertanian dan perkebunan masih mendominasi perekonomian masyarakat. Meski ada sektor tambang, kontribusinya belum sebesar pertanian dan perkebunan,” kata Nurul.
Namun, tantangan yang dihadapi petani masih kompleks, mulai dari minimnya infrastruktur, terbatasnya akses pasar, hingga ketidakstabilan harga hasil panen.
Pemerintah terus berupaya memperluas kerja sama dengan koperasi dan BUMDes guna memperbaiki rantai distribusi dan pemasaran produk.
“Kami sedang menjajaki kerja sama dengan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar pemasaran hasil pertanian lebih luas dan efisien,” jelasnya.
Selain itu, bantuan berupa pupuk dan bibit dari pemerintah kabupaten juga disalurkan, walau belum rutin setiap tahun.
Petani kini mulai menjajaki komoditas hortikultura seperti cabai dan sayur, namun terbentur pada keterbatasan modal dan teknologi.
“Jika ada program peningkatan kapasitas petani, seperti pelatihan teknologi pertanian dan akses permodalan, tentu hasil produksi bisa meningkat dan kesejahteraan petani lebih terjamin,” tambah Nurul.
Dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan sektor swasta dinilai sangat penting untuk mendorong pertanian Sebulu menjadi lebih tangguh di masa depan. (ADV Diskominfo KUKAR)