
Kades Sebulu Modern, Joemadin.
Aksaramedia.com, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Desa Sebulu Modern mengambil langkah strategis dalam menghadapi keterbatasan anggaran pembangunan infrastruktur. Kepala Desa Joemadin menjelaskan bahwa skema penggunaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) memiliki ketentuan pembagian anggaran yang ketat, sehingga pembangunan fisik tidak bisa dilakukan secara maksimal dalam waktu singkat.
“Dana desa tidak bisa digunakan sepenuhnya untuk infrastruktur karena harus dialokasikan ke sektor lain, seperti ketahanan pangan, bantuan sosial, serta operasional pemerintahan desa,” ujar Joemadin.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar ADD harus digunakan untuk membayar honor perangkat desa, BPD, RT, dan guru agama. Hanya sekitar 30 persen sisanya yang bisa dialokasikan untuk pembangunan fisik.
“Karena keterbatasan ini, kami harus menyusun skala prioritas agar pembangunan tetap berjalan meskipun secara bertahap,” jelasnya.
Dalam kondisi serba terbatas, Pemdes Sebulu Modern aktif menjalin komunikasi dengan anggota legislatif dan mengajukan proposal ke pemerintah kabupaten serta pihak swasta.
Hal ini dilakukan untuk menambah dukungan anggaran demi percepatan pembangunan.
“Kami berharap ada tambahan bantuan dari pemerintah kabupaten agar pembangunan infrastruktur bisa lebih cepat direalisasikan,” tambahnya.
Joemadin menegaskan, meskipun anggaran terbatas, pemerintah desa tetap berkomitmen membenahi infrastruktur dan meningkatkan kualitas hidup warga dengan cara yang bertahap dan berkelanjutan. (ADV Diskominfo KUKAR)