
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti.
Aksaramedia.com, SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, menyoroti persoalan krusial terkait keterbatasan daya tampung rumah sakit di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur. Meski jumlah rumah sakit secara kuantitas dinilai memadai, realitanya fasilitas kesehatan di Samarinda kerap penuh karena menerima pasien rujukan dari kabupaten dan kota sekitar.
“Banyak pasien dari Kukar dan Bontang yang memilih berobat ke Samarinda. Ini membuat daya tampung rumah sakit kita tidak mencukupi,” ujar Puji, Jumat (9/5/2025), usai menerima laporan dari Dinas Kesehatan Samarinda.
Politikus Partai Demokrat itu menilai, kondisi ini harus segera dicarikan solusi. Sebab meskipun sudah memiliki banyak rumah sakit, sistem distribusi layanan kesehatan belum berjalan merata.
Kondisi itu dinilainya akan semakin menantang dengan diberlakukannya sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) oleh BPJS Kesehatan pada Juni mendatang.
Ia mengungkapkan, hanya sekitar 60 persen rumah sakit yang mampu memenuhi standar KRIS, sehingga sisanya tidak bisa melayani pasien BPJS.
“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelayanan kesehatan di Samarinda, apalagi dengan beban pasien dari luar kota,” tegasnya.
Puji mendorong adanya kerja sama antardaerah dalam penguatan layanan rujukan dan penambahan fasilitas kesehatan di wilayah sekitar Samarinda agar tidak seluruh beban ditanggung rumah sakit di ibu kota.
“Penataan sistem rujukan penting agar tidak semua pasien lari ke Samarinda,” tambahnya. *(Adv/DPRD Samarinda/gt)