
Operasi SAR terhadap satu orang anak yang diduga tenggelam di Perairan Pantai Borneo Bay, Kota Balikpapan.
Aksaramedia.com, BALIKPAPAN – Tim SAR gabungan akhirnya menghentikan operasi pencarian terhadap Izmael Abraham (6 tahun) yang diduga tenggelam di perairan Pantai Borneo Bay. Keputusan ini diambil setelah melalui rapat koordinasi antara Basarnas, kepolisian, dan keluarga korban.
Komandan Tim SAR Gabungan, Iwan Agus, menyampaikan : “Kami telah melakukan pencarian secara maksimal selama lima hari bersama unsur SAR lainnya. Namun hingga sore ini, korban belum ditemukan dan tidak ada tanda-tanda keberadaan korban di area pencarian. Setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan seluruh unsur di lapangan, kami sepakat untuk menghentikan Operasi SAR dan mengusulkan penutupan operasi. Seluruh unsur akan dikembalikan ke kesatuan masing-masing, dan operasi dinyatakan selesai serta akan dilanjutkan dengan pemantauan.”
Ketika ditanya tentang kendala utama, Iwan menjawab: “Faktor terbesar adalah tidak adanya saksi mata. Tanpa titik pasti kejadian, kami harus menyisir area yang sangat luas. Ditambah arus bawah laut yang tidak terprediksi membuat pencarian semakin sulit.”
Sementara itu, Basarnas Kalimantan Timur melalui Kepala Seksi Operasi, Ahmad Faisal, menyatakan: “Keputusan menutup operasi bukanlah hal yang mudah. Kami telah berdiskusi panjang dengan keluarga dan mempertimbangkan semua aspek teknis. Meski operasi ditutup, tim pantai kami akan tetap waspada.”
Beberapa faktor penghambat dalam pencarian adalah ketiadaan saksi mata yang melihat langsung kejadian serta tidak adanya titik pasti lokasi korban jatuh atau tenggelam. Cuaca selama operasi dilaporkan dalam kondisi cerah berawan.
Pihak keluarga menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi seluruh unsur SAR yang telah berupaya keras dalam pencarian. Basarnas tetap menghimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap anak-anak saat beraktivitas di wilayah perairan.
Meski operasi resmi ditutup, Basarnas tetap membuka posko pengaduan di nomor 0811-5432-1234. “Bagi masyarakat yang mungkin menemukan informasi baru, segera hubungi kami. Setiap laporan akan kami tindaklanjuti dengan serius,” pungkas Ahmad Faisal menutup konferensi pers. (*)