
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Jasno.
Aksaramedia.com, SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Jasno, menanggapi kritik tajam yang dilontarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur terhadap pengelolaan sampah di Samarinda. Menurutnya, tudingan bahwa Samarinda termasuk salah satu yang terburuk di Kaltim tidak mencerminkan kondisi riil di lapangan.
Jasno menilai bahwa evaluasi dari pemerintah pusat justru menunjukkan arah sebaliknya. Baru-baru ini, Kementerian Lingkungan Hidup melakukan kunjungan langsung ke TPA Sambutan, dan memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan DLH Samarinda. Hal itu menunjukkan bahwa pernyataan DLH Kaltim perlu dikaji ulang secara objektif.
“Kementerian Lingkungan Hidup itu saya pikir merespons cukup baik apa yang dilakukan oleh pemerintah kota, terutama DLH. Mereka juga cek langsung ke lokasi, dan kementerian merespons baik. Pak Wali Kota juga kan kemarin ikut turun ke lapangan,” kata Jasno, Jumat (4/7/2025).
Ia bahkan menyebut gestur Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, yang mengacungkan jempol sebagai tanda simbolik atas pengakuan kinerja pengelolaan lingkungan di Samarinda.
Menurutnya, jika menteri tidak memberikan respons, barulah kritik dari DLH Provinsi layak dipertimbangkan.
“Dan Pak Menterinya juga acungi jempol, berarti kan tandanya baik. Kalau Pak Menterinya tidak merespon, mungkin ya apa yang dibilang oleh teman-teman dari provinsi mungkin betul,” imbuhnya.
Jasno mengingatkan pentingnya sinergi antar DLH di semua level pemerintahan, agar solusi dapat dicapai melalui koordinasi, bukan saling menyalahkan.
Ia juga berharap kerja keras Pemkot dan masyarakat dalam menjaga lingkungan akan membuahkan hasil nyata dan mengarah pada penghargaan nasional seperti Adipura.
“Mudah-mudahan ke depan kita dapat Adipura,” pungkasnya. *(Adv/DPRD Samarinda/gt)