
AksaraMedia.com | Tabang — Pemerintah Desa (Pemdes) Sidomulyo kembali menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pemerataan akses pendidikan bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Pada Rabu, 23 Juli 2024, Pemdes menyalurkan bantuan berupa perlengkapan sekolah dan subsidi biaya masuk sekolah bagi puluhan siswa yang melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Dalam keterangannya, Kepala Desa Sidomulyo, Saidina Aswad, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program desa yang telah dianggarkan secara khusus untuk mendukung dunia pendidikan.
“Banyak anak-anak kita yang orang tuanya kesulitan secara ekonomi, terutama saat transisi dari SD ke SMP atau dari SMP ke SMA. Maka dari itu, pemerintah desa hadir memberikan subsidi sebesar Rp500 ribu per anak,” ujar Saidina saat ditemui di Kantor Desa.
Namun, terdapat penyesuaian dalam implementasi tahun ini. Dana subsidi bagi siswa SD yang melanjutkan ke SMP tidak lagi diberikan dalam bentuk uang tunai, melainkan dikonversi menjadi bantuan perlengkapan sekolah seperti tas, sepatu, dan alat tulis. Hal ini dilakukan karena biaya masuk ke jenjang SMP sudah ditanggung melalui Dana BOS.
“Untuk dari SD ke SMP, dananya dikembalikan karena biaya masuk sudah ditanggung lewat dana BOS. Tapi karena program ini sudah kami anggarkan, dana tetap kami salurkan dalam bentuk kebutuhan sekolah,” jelas Saidina.
Bantuan ini diberikan kepada sekitar 28 siswa dari dua sekolah dasar, yakni SDN 001 Tabang dan SDN 002 Tabang. Sementara itu, untuk siswa SMP yang melanjutkan ke SMA, subsidi tetap diberikan dalam bentuk tunai sebesar Rp500 ribu per anak karena biaya masuk SMA belum mendapatkan dukungan dari program BOS. Lebih dari 20 siswa dari SMPN 1 Tabang menerima bantuan ini.
Tidak hanya berhenti pada program tahun ini, Pemdes Sidomulyo juga memiliki rencana jangka menengah untuk meningkatkan besaran bantuan di tahun-tahun mendatang. Mulai tahun ajaran berikutnya, nilai subsidi pendidikan untuk siswa SMP ke SMA direncanakan naik menjadi Rp1.100.000 per anak.
“Harapannya, ke depan orang tua tidak perlu lagi mengeluarkan biaya masuk sekolah. Pemerintah desa yang akan memfasilitasi sepenuhnya,” tegas Kades Saidina.
Selain mendukung pendidikan formal, Pemdes Sidomulyo juga telah mencanangkan rencana untuk menyalurkan bantuan khusus bagi anak-anak yang melanjutkan ke pondok pesantren atau lembaga pendidikan berbasis agama mulai tahun 2026. Langkah ini menunjukkan kepedulian desa tidak hanya pada aspek pendidikan akademik, tetapi juga pendidikan spiritual.
Program ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Banyak warga merasa terbantu karena selama ini pembiayaan sekolah, terutama di masa transisi antar jenjang pendidikan, kerap menjadi beban yang berat, terlebih bagi keluarga petani dan buruh harian.
“Kami berharap program seperti ini bisa terus berjalan bahkan ditiru oleh desa-desa lain,” ungkap salah seorang orang tua siswa penerima bantuan.
Dengan program ini, Pemdes Sidomulyo berharap mampu menciptakan generasi muda yang cerdas, berpendidikan, dan berdaya saing tinggi, tanpa terkendala oleh faktor ekonomi.