
AksaraMedia.com | Berau – Musim kemarau yang melanda sebagian wilayah Kalimantan Timur kembali menghadirkan ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Salah satu kejadian terbaru terjadi di Kampung Labanan Makarti, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, pada Senin (28/07/2025). Kobaran api muncul sekitar pukul 12.00 Wita dan dengan cepat menghanguskan sebagian lahan kering yang berada di pinggir jalan Plasma, RT 01.
Dalam peristiwa ini, aksi cepat dan tanggap ditunjukkan oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Koramil 0902-04/Trd Kodim 0902/Bru, Peltu Mugianto. Begitu mengetahui adanya kepulan asap tebal di kawasan tersebut, ia bersama tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) segera bergerak menuju lokasi untuk melakukan pemadaman.
“Kami bersama tim gabungan bergerak cepat memadamkan api menggunakan satu unit mobil BPBD dan peralatan manual seadanya, termasuk ranting basah. Alhamdulillah, api berhasil dikendalikan sebelum menjalar ke permukiman warga,” ungkap Peltu Mugianto saat ditemui di lokasi kejadian.
Kebakaran yang melanda wilayah tersebut sempat membuat warga setempat khawatir, terlebih karena titik api berada tidak jauh dari area permukiman. Berkat koordinasi dan kerja sama yang baik antara TNI, petugas pemadam kebakaran, serta masyarakat, api berhasil dipadamkan dalam waktu yang relatif singkat dan tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian yang lebih luas.
Danramil 0902-04/Trd, Kapten Arm Rahadian, mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh anggotanya di lapangan. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi ancaman karhutla, khususnya di musim kemarau yang rawan terhadap kebakaran lahan.
“Kami selalu mengingatkan masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Karhutla tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga membahayakan keselamatan bersama. Sinergi semua pihak sangat penting untuk mencegah kejadian serupa,” ujar Kapten Rahadian.
Pasca-pemadaman, Babinsa dan aparat desa tetap melakukan patroli dan pemantauan di sekitar area yang terbakar untuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa dan mencegah kemungkinan kebakaran susulan. Mereka juga memberikan edukasi kepada warga setempat terkait bahaya karhutla dan cara-cara yang aman dalam mengelola lahan, terutama pada musim kering.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa peran aktif Babinsa di lapangan sangat vital, tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam membantu penanggulangan bencana dan menjaga kelestarian lingkungan. Peristiwa ini sekaligus menunjukkan bahwa kolaborasi antara TNI, instansi pemerintah, dan masyarakat masih menjadi kekuatan utama dalam menghadapi bencana alam di daerah-daerah rawan seperti Teluk Bayur.
Pendam VI/Mlw