
Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Anhar.
Aksaramedia.com, SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Anhar, menegaskan bahwa arah pembangunan di Samarinda perlu dievaluasi agar lebih berpihak pada kebutuhan dasar masyarakat. Meski pembangunan infrastruktur terus berjalan pesat, faktanya masih ada persoalan mendasar yang belum terselesaikan, salah satunya distribusi air bersih.
“Pembangunan memakan anggaran hingga triliunan, tetapi masih banyak masyarakat mengeluhkan terkait distribusi air yang belum merata,” ujar Anhar.
Ia mencontohkan, hingga kini warga Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, masih belum mendapatkan layanan air bersih dari PDAM.
“Ironisnya, bertahun-tahun warga belum mendapat sokongan air bersih dari PDAM,” paparnya.
Anhar menilai kondisi tersebut merupakan bukti bahwa pembangunan di Samarinda masih cenderung fokus pada proyek-proyek besar seperti terowongan, Teras Samarinda, hingga revitalisasi pasar, namun mengabaikan kebutuhan pokok masyarakat. Padahal, akses air bersih merupakan kebutuhan vital yang harus diprioritaskan.
“Terpenting bagaimana pelayanan kepada masyarakat, terutama air bersih untuk kebutuhan warga,” tegasnya.
Lebih jauh, Anhar mengingatkan bahwa masyarakat di beberapa kawasan pinggiran kota terpaksa bergantung pada jasa swasta untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Hal ini tentu membebani, terutama bagi warga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.
Menurutnya, pembangunan tidak bisa hanya diukur dari megahnya infrastruktur. Keluhan masyarakat soal layanan dasar menunjukkan bahwa arah pembangunan perlu dikaji ulang agar benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat.
“Pembangunan seperti terowongan, Teras Samarinda hingga revitalisasi pasar memakan anggaran besar, tapi air bersih saja warga tidak terpenuhi. Ini terus disampaikan warga agar ada distribusi air bersih di daerahnya,” pungkas Anhar. *(Adv/DPRD Samarinda/gt)