
Komisi II DPRD Kota Samarinda, Sani Bin Husain.
Aksaramedia.com, SAMARINDA – Penertiban Pasar Subuh di Jalan Yos Sudarso yang sempat diwarnai kericuhan menjadi perhatian serius DPRD Kota Samarinda. Anggota Komisi II DPRD, Sani Bin Husain, mengecam tindakan aparat di lapangan yang dinilai kurang manusiawi terhadap para pedagang.
Sani meminta agar aparat seperti Satpol PP dan kepolisian mengedepankan pendekatan persuasif saat menjalankan tugas. Menurutnya, tindakan yang kasar dan berlebihan hanya akan menambah luka sosial di tengah masyarakat kecil.
“Jika yang Anda hadapi lebih tua, bayangkan itu orang tua anda. Kalau seumuran, bayangkan itu saudara Anda. Kalau lebih muda, anggap mereka adik atau anak sendiri. Jangan kasar,” tegasnya.
Sebagai legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sani menekankan pentingnya empati dalam menegakkan aturan.
Ia mengingatkan bahwa para pedagang kecil yang berjualan di pasar subuh bukanlah penjahat, melainkan warga yang sedang berusaha menghidupi keluarga.
“Bagaimanapun juga mereka warga kita yang sedang berjuang mencari nafkah untuk keluarganya,” ujar mantan Ketua Komisi IV DPRD Samarinda itu.
Ia berharap Pemkot Samarinda mengevaluasi pendekatan aparat di lapangan, agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi. Penertiban, kata Sani, harus dijalankan tanpa menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan.
“Satu saja dari mereka tersakiti, saya sebagai wakil mereka turut merasa sakit hati,” pungkasnya. *(Adv/DPRD Samarinda/gt)