
AksaraMedia.com | Kukar — Proses seleksi calon pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kalimantan Timur terus berlangsung. Salah satu kandidat yang mencuri perhatian dalam seleksi Direktur Operasional PT Migas Mandiri Pratama (MMP) Kaltim adalah M. Dudi Hari Saputra, sosok yang dikenal luas di kalangan akademisi, organisasi kepemudaan, dan pengelolaan migas daerah.
Dalam wawancara yang dilakukan di Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) pada Sabtu (26/7/2025), Dudi menyampaikan bahwa keikutsertaannya dalam seleksi ini dilandasi oleh latar belakang akademik, pengalaman praktis di sektor migas, serta jejaring organisasi yang ia miliki.
“Saya mendaftar karena merasa memiliki pengetahuan, pengalaman, dan relasi yang cukup luas di sektor ini,” ujarnya mantap.
Dudi memiliki rekam jejak akademik yang solid. Ia menyelesaikan studi S1 di bidang Hubungan Internasional, lalu melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan konsentrasi Perdagangan Internasional. Sejak tahun 2018, ia aktif sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unikarta.
“Saya memang basic-nya akademisi, dosen FISIP di Universitas Kutai Kartanegara sejak 2018,” jelasnya.
Selain di dunia akademik, Dudi juga aktif di berbagai organisasi strategis. Ia pernah tergabung dalam HMI, KAHMI, KNPI Kaltim, HIPMI Kaltim, hingga KADIN Kukar. Aktivitas ini membentuk pemahamannya terhadap dinamika kebijakan daerah dan pentingnya peran strategis BUMD dalam pembangunan daerah.
Pengalaman praktis Dudi di sektor migas juga tak bisa dianggap enteng. Ia pernah menjabat sebagai Asisten Manajer Bisnis Internasional di PT Mahakam Gerbang Raja Migas (MGRM) selama lima tahun (2019–2024). Dalam peran itu, ia terlibat langsung dalam pengelolaan Participating Interest (PI) 10 persen dari tiga blok besar migas: Mahakam, Sanga-Sanga, dan Iskal.
“Saya belajar banyak tentang tata kelola BUMD di MGRM, termasuk hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan,” tuturnya.
Setelah itu, Dudi melanjutkan kariernya sebagai direktur di anak perusahaan PT Gerbang Abadi Sejahtera, dan kini menjabat sebagai Kepala Departemen Pengembangan Bisnis di PT Kaltim Melati Bhakti Satya (MBS), yang bergerak di bidang trading material dan infrastruktur.
“Kalau ditotal, pengalaman saya di BUMD sudah lebih dari lima tahun,” tambahnya.
Dudi juga menyampaikan keprihatinannya terhadap belum optimalnya kinerja PT MMP Kaltim. Ia menilai bahwa BUMD ini masih memiliki banyak ruang untuk diperbaiki, terutama dalam pemanfaatan PI dan pengembangan lini usaha.
“BUMD ini masih belum optimal. Masih ada kegiatan bisnis yang tidak berjalan dan efek PI 10 persen untuk masyarakat juga belum besar,” ucapnya.
Ia mengingatkan bahwa semangat awal pengelolaan PI adalah kemandirian energi dan profesionalisme, namun kini cenderung bergantung pada PI saja, padahal produksi migas menurun dan harga fluktuatif.
“Kita tidak bisa terus bergantung pada PI. Produksi migas menurun, harga pun tidak stabil, dan ini mempengaruhi pendapatan,” jelas Dudi.
Untuk itu, ia mendorong agar PT MMP segera melakukan diversifikasi usaha, memperkuat struktur bisnis, dan mengedepankan profesionalisme. Tujuannya adalah agar kontribusi BUMD terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) benar-benar terasa dan berkelanjutan.
“Semangat saya adalah membawa perubahan lewat pengelolaan profesional, agar BUMD migas bisa mandiri dan memberikan manfaat nyata,” tegasnya optimis.
Dudi berharap bahwa seleksi calon pimpinan BUMD di Kaltim dilakukan secara objektif dan transparan, agar figur terbaik dapat terpilih dan membawa transformasi nyata bagi masa depan BUMD migas di Kalimantan Timur.