
AksaraMedia.com | Kutai Kartanegara – Tugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kutai Kartanegara (Damkarmatan Kukar) ternyata tidak terbatas pada penanganan kebakaran semata. Hal ini terbukti dari aksi cepat tanggap mereka pada Sabtu sore, 26 Juli 2025, ketika membantu seorang warga yang mengalami insiden tidak biasa di kawasan Jam Bentong, Jalan Wolter Monginsidi, Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong.
Kejadian bermula sekitar pukul 18.15 WITA, ketika seorang warga bernama Andrean sedang menerbangkan drone miliknya di sekitar kawasan tersebut. Sayangnya, tanpa disadari, drone yang ia kendalikan tersangkut di tali layangan yang membentang cukup tinggi di udara.
Karena posisi drone yang sulit dijangkau secara manual dan khawatir terjadi kerusakan bila dipaksakan, Andrean memutuskan untuk menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kukar guna meminta bantuan. Tak lama kemudian, satu unit tim penyelamat dari Regu 5 diterjunkan ke lokasi.
Regu tersebut terdiri dari tiga personel, yakni M. Andra Gilang S., Adimas B. S., dan M. Riyan Pratama, yang datang lengkap dengan satu unit mobil rescue serta perlengkapan penunjang seperti galah dan helm keselamatan.
Berkat koordinasi yang baik dan kecekatan petugas, drone berhasil diturunkan kurang dari 15 menit setelah tim tiba. Proses evakuasi berlangsung aman tanpa kerusakan pada alat maupun gangguan terhadap warga sekitar.
Kepala Dinas Damkar Kukar, Fida Hurasani—yang akrab disapa Afe—mengapresiasi kesiapan dan ketanggapan regu yang bertugas. Ia juga menegaskan bahwa peran instansinya bukan hanya sebatas menangani kebakaran, tetapi juga siap membantu masyarakat dalam berbagai situasi darurat lainnya.
“Kami selalu siap turun tangan kapan pun dibutuhkan. Tidak hanya soal kebakaran, tapi juga kejadian-kejadian seperti ini. Ini bagian dari tugas kami melayani masyarakat,” ujar Afe, Sabtu (26/7/2025).
Lebih lanjut, Afe mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat mengoperasikan drone, terutama di area yang kerap digunakan untuk bermain layangan. Menurutnya, ruang udara yang dipenuhi tali layangan bisa membahayakan perangkat dan berisiko merugikan pengguna.
“Kalau bisa, terbangkan drone di tempat yang lapang dan jauh dari gangguan. Tapi kalau sudah kejadian seperti ini, jangan ragu minta bantuan. Kami akan datang membantu,” pungkasnya.
Aksi ini menjadi bukti konkret bahwa sinergi antara masyarakat dan aparat sangat penting dalam penanganan insiden sehari-hari. Kesiapsiagaan Damkar Kukar menunjukkan bahwa institusi ini tidak hanya hadir saat kebakaran, tetapi juga di tengah masyarakat yang membutuhkan bantuan teknis dan kemanusiaa