
Foto : Gedung BPVP Kaltim yang difungsikan sementara sebagai lokasi Sekolah Rakyat, menampung siswa dari jenjang SD hingga SMA dengan fasilitas asrama dan ruang kelas yang tengah dipersiapkan.
Aksaramedia.com, SAMARINDA – Program Sekolah Rakyat di Samarinda sempat menuai persepsi negatif karena dianggap mencerminkan masih banyaknya warga miskin di ibu kota Kalimantan Timur.
Namun, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menepis anggapan tersebut dan menegaskan tujuan utama program ini adalah memperluas akses pendidikan.
Puji menyebut keberadaan Sekolah Rakyat merupakan strategi pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Samarinda.
“Saya kira itu hanya anggapan orang saja. Yang penting, kita ingin sesuai dengan RPJMD, bahwa kita masih terus berupaya meningkatkan SDM yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing. Sekolah Rakyat adalah salah satu cara untuk mewujudkan itu,” jelas Puji.
Ia menekankan bahwa ukuran keberhasilan pemerintah tidak semata pada ada atau tidaknya warga miskin, melainkan pada keseriusan dalam memberikan pelayanan terbaik. Pemerataan akses pendidikan dan kesehatan menjadi indikator penting kesejahteraan masyarakat.
Program Sekolah Rakyat yang sudah berjalan sejak 15 Agustus lalu untuk jenjang SMP dan SMA di BPMP Kaltim, menurutnya, sekaligus mendukung visi Wali Kota Samarinda dalam mencetak generasi unggul.
“Tidak masalah kalau kita masih miskin, yang terpenting bagaimana penanganan dari pemerintah itu bagus, baik dari sisi layanan, akses pendidikan, maupun akses kesehatan,” pungkasnya. *(Adv/DPRD Samarinda/gt)