
Tenggarong, AksaraMedia.com – Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) Ahmad Yani bersama Wakil Ketua I, Abdul Rasyid, serta Komisi III DPRD melakukan peninjauan progres pembangunan jembatan besi di kawasan Simpang Tiga Danau Semayang dan taman kota di Jalan Letjen S. Parman, Selasa (2/9/2025).
Kegiatan tersebut turut didampingi jajaran Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar. Peninjauan ini bertujuan memastikan pekerjaan sesuai dengan kontrak kerja dan dapat digunakan masyarakat sebelum akhir 2025.
Berdasarkan laporan Dinas PU, progres pembangunan jembatan saat ini mencapai 51 persen, sementara pekerjaan turap sungai telah menembus 60 persen. Kedua proyek tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2025.
“Ini dilakukan agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pembangunan mangkrak atau tidak sesuai progres. Karena itu, DPRD bekerja bersama pemerintah kabupaten yang didukung kepala dinas untuk memastikan pekerjaan sesuai target, sesuai volume, dan berkualitas,” ujar Ahmad Yani.
Kepala Dinas PU Kukar, Wiyono, menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur tersebut terbagi dalam dua paket. Jembatan dikerjakan oleh Bidang Bina Marga, sedangkan turap sungai ditangani Bidang Sumber Daya Air (SDA).
Selain mendukung akses transportasi, turap sungai juga dirancang menjadi taman kota yang dapat menunjang kawasan wisata di Tenggarong. Menurut Wiyono, setelah pelebaran Jalan Kartanegara, kawasan tersebut semakin ramai pada akhir pekan sehingga keberadaan infrastruktur baru akan sangat membantu.
“Dengan selesainya jembatan baru, akses akan lebih lancar. Jembatan bongkok bisa ditutup untuk kendaraan berat dan difungsikan hanya bagi pejalan kaki serta pesepeda, sedangkan kendaraan bermotor diarahkan ke jembatan baru,” jelasnya.
Wiyono juga menambahkan bahwa oprit dan tikungan jembatan telah disesuaikan agar aman, termasuk pelebaran jalan mulai Jalan Ahmad Yani hingga Kampung Jawa.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kukar Ahmad Yani menegaskan bahwa pembangunan jembatan sebaiknya dibarengi dengan penataan pinggir sungai. Ia berharap kawasan tersebut bisa disulap menjadi destinasi wisata baru yang membanggakan daerah.
“Kita harap pinggir sungai ditata secantik mungkin, bahkan bisa melampaui wisata luar negeri atau wisata di dalam negeri. Ke depan, tidak boleh ada lagi rumah di pinggir sungai. Kalau perlu dengan skema multiyears agar benar-benar tuntas,” tegasnya.
DPRD Kukar juga mendorong pembangunan taman kota, kawasan wisata sungai, hingga teras Tenggarong yang bisa menyaingi ikon serupa di Samarinda. Dengan target penyelesaian proyek pada akhir 2025, manfaatnya diharapkan segera dirasakan masyarakat.
Wartawan : Kusma
Editor : leeya