Camat Loa Kulu, Ardiansyah. (Ist)
Aksaramedia, Loa Kulu – Loa Kulu, Kutai Kartanegara, menjadi sorotan dalam upaya mempercepat pembangunan yang berkelanjutan. Camat Ardiansyah memimpin langkah-langkah untuk menghadapi proyek besar, Ibu Kota Negara (IKN), dengan semangat kolaborasi yang tinggi.
“Ini kesempatan berharga bagi kami. Dengan masa jabatan kepala desa yang diperpanjang, kami memiliki kesempatan lebih besar untuk merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek strategis yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
Kolaborasi menjadi kunci utama dalam strategi pembangunan. Ardiansyah bersama para kepala desa mengajak semua pihak untuk bersatu demi mencapai tujuan bersama.
“Kami tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menanamkan pondasi kuat bagi masa depan,” tegasnya.
Loa Kulu, yang mendapat alokasi anggaran pembangunan terbesar di tahun 2024, diharapkan dapat menjadi model pembangunan desa yang sukses. “Kami memberi arahan, tetapi kegiatan ada di tangan desa. Ini tentang peran aktif masyarakat dalam pembangunan,” jelas Ardiansyah.
Ardiansyah meyakini bahwa penambahan masa jabatan dua tahun bagi kepala desa adalah momen penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul. “Kita harus memanfaatkan amanah ini untuk kebaikan masyarakat,” ujarnya.
Dengan tanggung jawab besar ini, para kepala desa diharapkan dapat mengidentifikasi dan mengutamakan proyek infrastruktur yang signifikan. “Kami ingin Loa Kulu menjadi contoh keberhasilan pembangunan desa di Indonesia,” harap Ardiansyah.
Komitemen ini tidak hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga pemberdayaan masyarakat. Ardiansyah mengajak para kepala desa untuk menciptakan program-program yang efektif dalam memanfaatkan penambahan masa jabatan ini.
“Kolaborasi antara pemerintah kecamatan dan desa akan membawa Loa Kulu ke tingkat berikutnya, terutama dalam menyambut IKN,” tutup Ardiansyah dengan penuh optimisme.
Dengan visi yang jelas dan kerja sama yang erat, Loa Kulu siap menjadi pelopor pembangunan desa yang berkelanjutan dan inklusif di era baru Indonesia.
(ADV/Diskominfo Kukar)
